androidvodic.com

Kubu Ganjar dan Anies Angkat Bicara Tanggapi Dugaan Peretasan Terhadap Ketua BEM UI - News

News, JAKARTA - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang baru-baru ini melaporkan akun Whatsapp (WA) miliknya diretas.

Melki mengetahui akun Whatsappnya diretas setelah mendapat informasi dari WA terkait keamanan akunnya, ada yang berusaha masuk dan mengakses akun Whatsapp-nya.

Kemudian, kata Melki, beberapa waktu setelah itu, akun WA Melki ter-logout atau keluar dengan sendirinya.

Baca juga: Akun Whatsapp Ketua BEM UI Melki Sedek Diduga Diretas, Mengaku Tak Gentar Untuk Tetap Bersuara

Hingga saat ini, akun WA Melki belum bisa diakses olehnya.

"Pukul 04.28 WIB dini hari tadi, saya mendapatkan notifikasi di aplikasi Whatsapp yang mengatakan bahwa ada pihak yang berusaha untuk masuk dan mengakses akun Whatsapp pribadi saya. Beberapa saat setelah itu, akun Whatsapp saya ter-logout dengan sendirinya dan sampai hari ini belum dalam kendali saya," kata Melki dalam keterangannya, Minggu (26/11/2023) siang.

Baca juga: Ketua BEM UI Mengaku Keluarganya di Pontianak Diintimidasi, Begini Tanggapan Kapolda Kalbar

Kejadian ini membuat kubu pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar angkat bicara.

Mereka mengecam peretasan akun WhatsApp Ketua BEM UI Melki Sedek Huang karena kritis terhadap situasi politik dan sosial di Tanah Air.

Jubir Muda Ganjar-Mahfud, Virdian Aurellio H, misalnya, mengatakan kasus peretasan dan pemblokiran WA milik Melki bukan kasus pertama dan juga hanya merupakan puncak gunung es dari banyaknya kasus serupa.

Sejak aksi Reformasi Dikorupsi 2019, dia berkata para aktivis gerakan rentan diretas bahkan dikriminalisasi.

“Deretan kasus ini menegaskan mandeknya demokrasi Indonesia sebagaimana hasil riset Economist Intelligence Unit (EIU) yang selalu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan demokrasi cacat dalam 5 tahun terakhir,” ujar Virdian dalam keterangan resmi.

Virdian menuturkan kejadian itu juga sekaligus menegaskan apa yang disampaikan Ganjar Pranowo bahwa skor penegakan hukum di Indonesia ada di angka 5.

“Barangkali Ganjar Pranowo masih terlalu baik menyebut angka 5, bahkan dalam realitanya seharusnya nilainya jauh lebih rendah karena alat-alat negara yang harusnya jadi penegak hukum justru dipakai sebagai alat represi kepada mereka yang kritis bersuara. Tanda kedatangan orde (paling) baru,” ujarnya, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Keluarga Ketua BEM UI Diintimidasi Diduga soal Protes Putusan MK, Mahfud Bakal Kirim Tim

Sementara Jubir Muda Anies-Muhaimin, Muhammad Farhan menegaskan pihaknya mengecam dan menilai intimidasi terhadap Melki merupakan hal yang serius.

Dia menyebut intimidasi terhadap mahasiswa hingga aktivis gerakan mirip dengan situasi saat Orde Baru.

“Kalau pemblokiran WA, mungkin ada yang bisa berdalih bahwa itu bukan dari pemerintah. Namun, intimidasi kepada keluarga Melki dari pihak-pihak yang mengaku aparat adalah hal yang perlu digarisbawahi sebagai kembalinya watak-watak orde baru."

Terkait hal itu, Farhan mengajak semua pihak turut bersolidaritas bersama Melki, tanpa terkecuali dan apapun pilihan politiknya.

Selain diretas, Melki juga sebelumnya pernah menyampaikan bahwa orang tuanya didatangi oleh aparat. Bahkan, gurunya saat sekolah juga didatangi aparat. Dia berkata aparat itu meminta berbagai keterangan terkait dengan dirinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat