Terkini Lainnya
TAG
Saat ini, Mukti mengaku akan terus berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk mendapatkan perkembangan terbaru.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri ikut melakukan pengawalan terhadap ekstradisi buronan Chaowalit Thongduang ke Thailand.
Polri meminta Kepolisian Kerajaan Thailand membantu menangkap dan memulangkan gembong narkoba Fredy Pratama ke Indonesia.
Caleg DPRK Aceh terpilih Sofyan terjerat kasus narkoba hingga dipecat dari PKS, Nasir Djamil yang juga Politikus asal Aceh minta maaf ke warga Aceh.
Berikut ini sosok Sofyan, Caleg Terpilih PKS yang ditangkap karena narkoba, masih menjadi teka-teki soal jaringan Gembong Freddy Pratama.
7 fakta calon legislatif (caleg) terpilih DPRK Aceh Tamiang asal PKS, Sofyan (34), ditangkap terkait kasus peredaran narkoba.
Bareskrim Polri akan mendalami keterlibatan calon legislatif (Caleg) terpilih DPRK Aceh Tamiang, Sofyan, dengan jaringan Fredy Pratama.
Fredy diketahui hingga kini masih belum tertangkap dan hanya jaringannya yang baru tertangkap.
Mukti mengatakan, Indonesia telah mendesak kepolisian Thailand untuk menyerahkan Fredy Pratama jika berhasil ditangkap.
Polri mengaku akan menyerahkan bukti Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan istri gembong narkoba Fredy Pratama ke polisi Thailand.
Asep Edi mengatakan, dari total 60 anak buah Fredy Pratama yang telah ditangkap, berkas perkara 45 orang di antaranya telah dinyatakan lengkap
Kepolisian dari empat negara melakukan pertemuan untuk membahas keberadaan gembong narkoba Internasional, Fredy Pratama.
Keempat pelaku merupakan residivis kasus yang sama, mantan kurir Fredy Pratama yang mencoba naik level menjadi pembuat narkoba.
Mukti mengungkapkan, saat pihaknya melakukan penggerebekan, terdapat 1.300.000 butir bahan baku yang siap untuk dicetak.
Mukti mengungkapkan, saat pihaknya melakukan penggrebekan, terdapat 1.300.000 butir bahan baku yang siap untuk dicetak.
Mukti mengungkapkan, keempat anak buah Fredy Pratama itu beroperasi meracik ekstasi dari bahan baku kimia sejak Januari 2024.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap enam tersangka dan menyita ribuan butir ekstasi.
Terkait penggerebekan ini, Mukti memastikan pabrik rumahan produksi ekstasi itu merupakan milik buronan gembong narkoba, Fredy Pratama.
Polisi mengungkap gembong narkoba Internasional, Fredy Pratama membuka jaringan baru dengan merekrut seorang wanita sebagai penegndali.
Mukti mengatakan salah satu kendala yang dihadapi pihaknya adalah karena Fredy Pratama dilindungi sekelompok gengster di Thailand.