Terkini Lainnya
TOPIK
RZ dan DF, dua korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno selesai diperiksa.
Dua korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno akan memenuhi panggilan penyidik.
Dua korban dugaan pelecehan seksual oleh Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno akan diperiksa besok
Dengan ditingkatkannya status kasus tersebut, artinya pihak kepolisian telah menemukan adanya unsur pidana dalam kasus itu.
Dengan ditingkatkannya status kasus tersebut, artinya pihak kepolisian menemukan adanya unsur tindak pidana di dalam kasus tersebut setelah memeriksa
RS Polri Kramat Jati merampungkan tes visum et repertum psikiatrikum korban duggan pelecehan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila
Kuasa hukum korban dugaan pelecehan oleh rektor nonaktif Universitas Pancasila, Amanda menyebut pihaknya berencana lapor ke Propam Polda Metro Jaya.
LPSK memutuskan memberikan perlindungan kepada dua korban dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan Rektor Universitas Pancasila.
Rektor Non-aktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno meminta pemeriksaan Visum dalam kasus dugaan pelecehan seksual ditunda.
Polisi melayangkan surat panggilan kepada sekretaris rektor non-aktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno untuk diperiksa sebagai saksi.
Dia menegaskan ETH tidak berniat mengelak dari pemeriksan visum psikiatrikum, karena selama ini kliennya bersikap kooperatif menjalani pemeriksaan
Pengacara korban, Amanda Manthovani menilai sejauh ini Komnas Perempuan tidak serius untuk memberikan dukungan kepada kedua kliennya sebagai korban.
RZ yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno mengaku mendapat intimidasi.
Bahkan sejumlah mahasiswi, kata Amanda, juga sudah ada yang membuat angket karena mengaku pernah menjadi korban pelecehan oleh rektor non-aktif itu.
Kuasa hukum korban, Amanda Manthovani mengatakan intervensi itu didapat saat korban dipanggil salah satu petinggi kampus pada 12 Februari 2024 lalu.
Polda Metro Jaya memeriksa Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno yang dilaporkan atas kasus pelecehan seksual, Selasa (5/3/2024).
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno sedang mempersiapkan langkah hukum soal tuduhan pelecehan seksual terhadap dua karyawan
Terkait hal ini sebelumnya pihak Edie Toet juga mengatakan bahwa akan menjalani pemerikaaan di RS Polri setelah diperiksa di Polda Metro Jaya.
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno rampung menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pelecehan seksual di Polda Metro Jaya.
Rektor non aktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno selesai menjalani pemeriksaan kasus dugaan pelecehan seksual di Polda Metro Jaya
Rektor non aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, kembali menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya Jakarta, Selasa (5/3/3024) hari ini.
Edie Toet diperiksa atas laporan korban berinisial DF yang dulunya mengaku sebagai korban saat masih menjadi pegawai honorer di kampus.
Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno mengatakan, perstasinya lenyap seketika usai dituduh melakukan pelecehan terhadap stafnya.
Begini curhatan Rektor nonaktif Universitas Pancasila yang tersansung kasus pelecahan seksual kepada 2 karyawannya, mengaku malu dan sedih.
Selain itu, dirinya pun mengatakan bahwa laporan pelecehan seksual itu juga merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadapnya.
Polisi menyebut Rektor non-aktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno akan kembali menjalani pemeriksaan pada Selasa, 5 Maret 2024.
Edie Toet Hendratno mengaku dirugikan usai dinonaktifkan sebagai Rektor Universitas Pancasila buntut diduga terlibat kasus pelecehan seksual.
Edie Toet Hendratno mengklaim bahwa dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan kepada dirinya merupakan bentuk politisasi.
Edie tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sekira pukul 10.00 WIB.
Pemeriksaan hari ini dilakukan setelah sebelumnya pada Senin (26/2/2024), Edie meminta penundaan karena ada kegiatan lain.