Terkini Lainnya
TOPIK
JNE mengungkap alasan mengubur beras Bantuan Sosial (Bansos) Presiden di Kawasan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
JNE mengungkap alasan pihaknya mengubur Beras Bansos Presiden di Kawasan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok agar tidak disalah gunakan.
JNE menggelontorkan dana sebesar Rp 37 juta untuk mengganti 3,4 ton beras Bantuan Sosial (Bansos) Presiden yang rusak dan dikubur di Depok.
Temuan beras rusak itu tak merugikan negara. Sebab, kerusakan yang ditimbulkan sudah dilakukan penggantian oleh pihak JNE
Kuasa Hukum JNE, Hotman Paris Hutapea mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk melaporkan Rudi Samin terkait beras Bansos terkubur di Depok.
Dikatakan Hotman, setiap ada kerusakan, JNE minta ke PT StoreSend eLogistic Indonesia (SSI) untuk beras baru menggantikan yang rusak.
Vice President (VP) of Marketing JNE Express Eri Palgunadi meminta maaf terkait ramainya jagat maya atas beras bansos yang dikubur ini.
Polda Metro Jaya telah menghentikan penyelidikan temuan bansos yang terkubur di sebuah lahan yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.
Hotman Paris Hutapea menegaskan, JNE sudah menjadi korban fitnah atas tuduhan menimbun bansos Presiden di Depok.
Pihak Jasa pengiriman logistik JNE membantah kabar penimbunan beras di lahan kosong dekat Gudang JNE di Sukmajaya, Kota Depok.
Berikut update terkini kasus penemuan bantuan sosial presiden (banpres) yang terkubur di Depok, Jawa Tengah.
Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan kasus temuan bantuan sosial (bansos) dari Presiden untuk masyarakat terdampak Covid-19 di kawasan Sukmajaya
Pria yang mengaku pemilik lahan di Sukmajaya, Depok, Rudi Samin mengatakan ada Oknum TNI berinisial I dan S yang menjadi beking JNE.
manajemen PT Dos Ni Roha (DNR) menyatakan tidak terlibat dalam kasus penimbunan beras di lahan kosong Sukmajaya, Depok.
Polda Metro Jaya menyebut paket bansos yang dikubur di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat berjumlah 3,4 ton
Rudi Samin yang juga merupakan pemilik lahan penemuan beras bansos yang dikubur di lahan kosong di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, diperiksa polisi
Hotman Paris sebagai pengacara akan memberikan keterangan bersama Mohammad Feriadi Soeprapto sebagai Presiden Direktur JNE.
Pejabat Kementerian Sosial menyebut beras bantuan sosial yang dikubur di Depok bukanlah dari pihak Kemensos, sebab label kemasan berbeda.
JNE menggandeng pengacara kondang Hotman Paris Hutapea untuk menghadapi kasus penguburan paket bantuan sosial (bansos) dari Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menyoroti temuan puluhan karung beras bantuan sosial (Bansos) yang dikubur di Depok Jawa Barat.
JNE menggandeng Hotman Paris menjadi pengacaranya soal kasus bansos yang dikubur di Depok. Pihaknya pun akan menggelar konpers pada Kamis (4/8/2022).
Polda Metro Jaya belum bisa memastikan isi paket bansos yang dikubur di lahan kosong Sukmajaya, Depok seluruhnya berisi beras bantuan sosial (bansos)
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan jika beras yang dikubur di sana berjumlah sekitar 3,4 ton.
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Auliansyah Lubis membenarkan adanya barang berupa beras yang dikubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.
Update Beras Bansos Ditimbun di Depok: JNE bekerjasama dengan PT DNR untuk salurkan beras bansos Presiden. Beras bansos rusak karena hujan.
Berdasarkan data di akun linkedin-nya, Rudy Tanoesoedibjo menjadi Presiden Direktor di PT DNR sejak 2019.
Rudi Samin pemilik lahan di Sumajaya, Depok, tempat sembako presiden dikubur buka suara, di mana lahannya dikuasai oknum bersenjata.
Polda Metro Jaya dijadwalkan akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi penimbunan bansos di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Polda Metro Jaya juga membantu penyelidikan temuan bansos berupa beras yang diklaim rusak sehingga dikubur di lahan bekas parkir JNE.
Kemensos tidak menemukan stiker yang bertuliskan Bantuan Presiden Melalui Kemensos pada karung beras yang ditimbun di Depok, Jawa Barat.